Review Buku INTELIGENSI EMBUN PAGI

image

Lima belas tahun mengikuti perjalanan seri Supernova, jujur saya katakan pada finale buku ini: agak kecewa.

Menjadi pembaca seri 1, Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh, kala jadi mahasiwa baru, saya terperangah pada kemampuan Dee yang menggebrak dunia sastra Indonesia populer saat itu. Bagaimana tidak, filsafat, sastra, dan science di pintal dengan jalinan indah, memikat, dan pengikat benak pembaca dengan erat hingga banyak penulis pemula yang berkiblat pada gayanya, baik tema atau pun pemilihan kata. Bahkan tak sedikit pula yang kemudian terobsesi menjadi cyber avatar macam si supernova.

Seri 2, AKAR, adalah favorit saya, perjalanan Bodhi secara petualangan fisik dan spiritual begitu menempel dan, paling tidak di lingkungan saya saat umur segitu, banyak yang terobsesi jadi backpacker dan berharap bisa menjalani apa yang Bodhi jalani. Saya pun jatuh hati pada karakter-karakter yang dilahirkan Dee: Bong, Kell, Guru Liong, Epona, bahkan Ishtar yang semula saya kira Diva dalam nama lain, dan tentu Bodhi sendiri. Di sini pula saya berharap pada Dee, kala di sampul belakang seri ini terulis bahwa AKAR yang spektakuler adalah bagian dari Inteligensi Embun Pagi. Menilik judul tersebut saya mengira ini akan jadi bagian kontemplasi dalam, damai, dan hening yang mampu menginfeksi pembaca (saya khususnya) memandang lebih jelas arti hidup secara spiritual. Lanjutkan membaca “Review Buku INTELIGENSI EMBUN PAGI”

Enema Kopi

Sejak tak sengaja baca kultwit lama Erikar Lebang di situs miliknya, lebih dari enam bulan silam, saya secara bertahap mulai menteraturkan enema kopi.

Sebetulnya istilah enema bukan hal asing bagi saya. Beberapa tahun silam, seorang teman bercerita ia sedang dalam proses detox dengan metode ini, namun saat itu ia melakukannya di sebuah klinik yang menyediakan terapi hydrocolon. Bukannya tak mau coba, tapi saat itu harga sekali datang bisa setengan bulan gaji dan ia pun harus datang rutin dalam rentang waktu tertentu. Lagian agak gimana gitu bagian belakang kita di njus orang lain, meski pun pakai selang kecil tapi tetap saja aduuuuuuuuuuuhhhhhhhh. Lanjutkan membaca “Enema Kopi”

BOND THEMES : OFFICIAL VS REJECTED

image

Gara-gara postingan lagu SPECTRE, saya penasaran adakah lagu-lagu lain yang bernasib sama seperti milik Radiohead. Usut punya usut, googling punya googling, ternyata banyak. Saya tidak tahu bagaimana sistem pemilihan soundtrack untuk salah satu film franchise paling lama ini, nanti lah saya tanya sama MGM hehehehe… sambil menunggu, saya kumpulkan beberapa judul lagu untuk beberapa judul James Bond yang dipakai, ditolak dan dinilai berdasarkan selera kuping sendiri, monggo:

1. SKYFALL
a. Adele – Skyfall (Official) 5
b. Muse – Supremacy (Rejected) 5
==================
Adele, bagi saya, adalah pengisi soundtrack terbaik untuk seri James Bond hingga saat ini. Kenapa? Rata-rata soundtrack 007 hanya menarik saat film tersebut booming atau paling mentok saat diputar sebagai opening saja. Tapi Adele melampaui dua hal tersebut. Skyfall tetap enak di dengarkan diluar konteks James Bond. Lirik yang dalam dengan warna vokal yang halus namun kuat, menjadikan Skyfall seolah membawa pendengar tenggelam ke kedalaman yang menyegarkan. Sementara Supremacy sebaliknya. Dengan lirik sedikit politis, Muse seolah membawa pendengar pada sebuah sirkuit liar yang serba cepat, menghentak, liar, panas, memberontak dan memicu adrenalin. Musiknya sedikit mengingatkan pada Another Way To Die nya Jack White yang menjadi soundtrack Quantum of Solace, namun versi Muse jauuuuuuuuuuuuuuuh lebih spektakuler. Lanjutkan membaca “BOND THEMES : OFFICIAL VS REJECTED”

Radiohead – SPECTRE

Setelah lama jadi perkiraan, Writings On The Wall-nya Sam Smith menjadi lagu resmi film James Bond terbaru, SPECTRE. Agak susah menilai lagu ini, mengingat Adele telah menetapkan standar tinggi di seri sebelumnya, SKYFALL, yang sangat memukau bahkan berhasil meraih Oscar untuk kategori best song. Bagi saya lagu ini terkesan sedikit mengekor, dan kurang mencerminkan James Bond. Entahlah. Sisi baiknya lagu ini berhasil masuk ke bursa Oscar.

Beberapa waktu lalu, di salah satu radio, diputar lagu yang disebut salah satu yang ditawarkan menjadi soundtrack film tersebut dari Radiohead dengan title sama, SPECTRE. Entah kenapa saya suka, melodi yang gelap dengan lirik tak kalah suram rasa-rasanya akan sesuai dengan opening film itu. Tapi apa mau dikata, nasib baik berpihak pada Sam Smith hehehehehe……

image

Lanjutkan membaca “Radiohead – SPECTRE”

Fit With Lana

image

Memasuki usia 30-an dan melihat beberapa teman mulai terserang sakit sendi dan otot saya bertekad untuk lebih menjaga kesehatan dengan mengedapankan dua hal besar: Memperbaiki pola makan dan menteraturkan olahraga.

Untuk yang pertama saya tak menemui kesulitan. Menyesuaikan pola makan vegetarian yang telah lama dijalani dengan gaya food combining adalah yang paling cocok hingga saat ini. Nah, yang kedua adalah PR besar! Jujur saya bukan orang yang terlampau menonjol dalam bidang olah tubuh, apalagi jika sifatnya kompetitif. Sementara untuk olahraga individual macam jogging atau nge-gym saya bermasalah dengan rasa malas dan enggan ribet. Ada saja alasan untuk menunda melakukan hal tersebut, mulai dari waktu, cuaca, sampai masalah ‘penyakit-lama-yang-tak-kunjung-sembuh‘ yakni tak pernah merasa nyaman berada di tempat ramai dalam waktu lama macam fitness centre menjadi pengganjal yang mengganggu. Lanjutkan membaca “Fit With Lana”

Oscar 2016, The Nominee’s

image

Lama tak jumpa bukan berarti lupa. Sejak sok sibuk saya sesungguhnya rindu posting, tapi apa mau dikata tubuh dan pikiran terlampau capek hingga tak ada kuasa untuk mengumpulkan dan mengolah bahan *lebay 😄

Tapi untuk bahasan rutin yang satu ini saya usahakan. Teramat usahakan. Apalagi kalau bukan ajang Oscar. Well, meski banyak kritik perihal nominator yang satu masuk, tapi yang namanya Academy Awards tetaplah menjadi magnet bagi para penikmat film. Berikut daftarnya:

image

image Lanjutkan membaca “Oscar 2016, The Nominee’s”

#DARKMIN 2 : DENTING TERAKHIR

Mengikuti posting sebelumnya, di minggu kedua tema DARKMIN adalah Lonceng Kematian yang lagi-lagi tidak berjodoh dengan saya. Kali ini judul tulisan saya DENTING TERAKHIR. Lanjutkan membaca “#DARKMIN 2 : DENTING TERAKHIR”

#DARKMIN 1 : MATA SANTI

Akhir agustus kemarin penerbit BENTANG mengadakan lomba menulis cerita singkat, DARKMIN alias Darklit Mini (tulisan maksimal berjumlag 300 kata), dimana setiap peserta yang berpartisipasi harus menuliskannya di rakcerita.com. Sayang, sepertinya saya tidak berjodoh karena setiap kali upload tidak pernah sukses, bahkan hingga minggu kedua.
Karena sayang, saya muat di sini tanpa mengedit sama sekali. Judulnya MATA SANTI Lanjutkan membaca “#DARKMIN 1 : MATA SANTI”

Review Rainforest Volume Shampoo – The Body Shop

image

Bukannya centil. Kali ini saya akan membahas salah satu produk haircare keluaran The Body Shop yakni shampo Rainforest Volume, “hadiah” dari sahabat saya A.I, karena sewaktu saya nebeng mobilnya, berbarengan dengan ‘jadwal’ penggunaan telur untuk rambut. A.I yang tak suka bau amis telur menguar di kendaraan kebanggannya itu mengkritik agar saya kembali menggunakan shampo yang dibalas asal bahwa saya hanya akan bershampo oleh produk body shop, namun karena harganya yang tak bersahabat saya tak mungkin menyengajakan diri untuk membeli, kecuali ada yang memberi. Saya lupa, manusia ini gemar menguji pernyataan orang. Dan beberapa hari kemudian ujian itu ia serahkan. Lanjutkan membaca “Review Rainforest Volume Shampoo – The Body Shop”